“Bahwa tidak ada yang
orang dapatkan, melainkan yang ia usahakan.”
(QS. An Najm:39)
(QS. An Najm:39)
Hingga detik ini, ada dua hal
yang terpikirkan olehku setelah membaca ayat di atas di bukunya Ary Ginanjar
tentang ESQ. Keduanya tidak muncul bersamaan, melainkan satu per satu, mungkin
selisih dua menit.
Pikiran pertama yang terlintas
adalah hal yang menyangkut diri saya sendiri yang sering mengalami saat-saat have
no money at all. Ketika membaca ayat tersebut saya merasa sangat tersindir.
Bukan salah Tuhan tidak memberiku uang meski aku mengharap padaNya dengan
sangat dan berkali-kali, bukan salah orangtuaku yang (mungkin) terganggu dengan
permintaanku akan uang, dan bukan salah tempatku bekerja yang sudah jelas-jelas
mempunyai waktu tersendiri dalam penggajian pengajarnya. Yang salah adalah diri
saya sendiri yang kurang proaktif beraksi mencari karunia Tuhan berupa uang
itu. Pekerjaan saya saat ini memang terdengar cukup ‘wah’, tapi tidak cukup
‘wah’ kalau ditilik dari segi salarynya. Saya menyadari hal itu, saya juga
menyadari kalau saya sangat perlu memegang jabatan lain, entah sebagai tentor
di institusi lain, distributor sebuah produk, kontributor sebuah media, ataupun
sebagai founder sebuah perusahaan swasta. Namun, yang terjadi saya tidak cukup
berani untuk memulai langkah-langkah produktif. Masih mengandalkan “panggilan”
dari institusi-institusi yang saya lamar. Kalau Pak Ippho Santosa, Pak Robert
Kiyosaki, Pak Donald Trumph, dan Pak-Pak pengusaha sukses lain mendengar
apalagi melihat apa yang kulakukan ini pasti akan geleng-geleng kepala berdecak
menyayangkan. Mungkin mereka akan
bilang “Ckckckck, sudah membaca buku-buku saya tapi kok masih bermental
pengecut seperti itu? Pergi ke laut saja sana! Temui Nyi Roro Kidul apa Lor!” Lhoh??
Yah begitulah pemirsa, buku-buku
tentang impian-impian, motivasi, berpikir dan bertindak seperti pengusaha, dan
tema-tema pengembangan diri lain yang hampir semuanya tentang berwirausaha sudah
saya baca (dan sepertinya tidak ada buku yang saya baca berisi tentang
bagaimana menjadi pegawai yang baik, melejitkan keuangan dengan menjadi
pegawai, ataupun buku-buku lain tentang kepegawaian, bahkan buku tentang kiat
menembus tes CPNS). Impian-impian dan target-target sudah saya tulis sedemikian
rupa. Niat awal sudah saya bulatkan. Beberapa hal sudah saya mulai. Namun permulaan
hanyalah permulaan, tak akan menjadi proses dan hasil, jika tidak ditindaklanjuti dan dijalani.
Begitulah yang saya lakukan, just do the begin, hanya memulai, kurang bisa menindaklanjuti apa
yang sudah saya mulai. Lagi-lagi mungkin, para ‘guru’ dari perguruan
“perbukuan” akan memecat saya dari posisi saya sebagai murid mereka.
Jadi intinya, karena saya tidak
berusaha mendapatkan pekerjaan sambilan atau membuat pekerjaan untuk diri saya
sendiri, alhasil jadilah saya tidak mendapat uang tambahan. Poor me! Solusinya?
Usahakan, maka akan kamu dapatkan.
Hal kedua yang terpikirkan
setelah membaca ayat An Najm: 39 ini mengenai salah satu bagian pekerjaan saya
sebagai pengajar, yaitu membuat soal ujian. Ada dua opsi tentang pembuatan soal
ujian semester: tim atau mandiri. Saya memutuskan untuk membuat soal sendiri
untuk kelas yang saya ampu, karena yang saya ajarkan tidak sepenuhnya sama plek
dengan modul dari pusat bahasa. Teori yang saya pakai merujuk pada modul
tersebut, tetapi contoh-contoh teksnya saya sesuaikan dengan jurusan kelas yang
saya pegang. Dengan membuat soal sendiri, saya bisa membuat soal yang sesuai
dengan ‘ajaran’ saya di kelas dan tidak perlu khawatir dan kecewa jika soal
tidak sesuai dengan yang diharapkan karena pandangan pengajar satu dengan yang
lain atas suatu materi yang sama
pun kadang bisa berbeda.
Malam itu sebenarnya sedang ada
pergolakan batin di diri saya,
antara memanfaatkan waktu luang dengan membuat soal ujian atau membaca buku
yang (kata orang) spektakuler itu.
Saya sudah mendengar sudah lama tentang ESQ dan Ary Ginanjar, tetapi entah
kenapa ‘hidayah’ membaca buku itu (buku ESQnya Pak Ary) baru tertangkap oleh saya saat ini. Sudah ketinggalan berapa
abad ya?? Ckckck.. Kembali pada
bahasan utama. Jadi kemudian saya memilih untuk membaca dulu, intuisi saya mengatakan
barangkali saya menemukan ide untuk soal ujian dari buku ini. Intuisi
ini mungkin terdengar tidak nyambung: bagaimana bisa ide untuk soal
(teks soal) bahasa Inggris untuk jurusan perbankan syariah ada di buku yang
notabene tentang spiritual, emotional, motivational, de es be? Tapi saya
yakinkan diri saya, ide itu terletak di mana saja. Justru ide yang ditemukan di
luar “habitat aslinya” bisa saja menjadi ide yang out of the box.
Dan ide out of the box itu pun muncul setelah satu menit dua menit merenung
tentang “bahwa tiada orang yang dapatkan, selain yang ia usahakan.” Pikiran pertama sudah muncul, pikiran kedua pun menyusul Sebutir
soal tercetus: “Tulis sebuah essay tentang ‘bahwa tiada orang yang dapatkan,
selain yang ia usahakan (An Najm:39)’ menurut pengetahuan, pemahaman, pendapat,
atau pengalaman Anda (minimal 10 kalimat).”
Godgreat! Yes!! Inilah yang saya
inginkan! Tanpa harus membuat 20 teks soal berbeda, saya sudah mendapatkannya
dalam satu instruksi. Yup, dari awal, saya ingin agar soal tiap siswa berbeda,
atau soal sama tetapi memuat jawaban yang berbeda dari setiap siswa. Hal ini
saya inginkan karena saya ingin siswa yang saya ajar benar-benar menunjukkan
kemampuan dirinya sendiri, bukan kemampuan orang lain yang ia tulis dalam
lembar jawabnya. Soal itu juga sebagai sebuah reaksi saya atas kalimat para
“guru buku” saya bahwa pendidikan di pendidikan formal tidak mengajarkan
hakikat EQ dan SQ melainkan hanya IQ. Pernyataan-pernyataan para guru buku tadi
melecut semangat saya untuk mendidik murid-murid saya dengan melibatkan unsur
ESQ disamping IQ agar bisa menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dari pribadi
sebelumnya.
Akses mudah ke informasi produk memberikan konsumen pilihan yang lebih baik. Selain dari informasi yang tersedia di toko online, konsumen dapat dengan mudah mencari internet untuk informasi lebih lanjut. Selain itu, mereka dapat mencari review produk dan peringkat yang membantu untuk konsumen dalam membuat keputusan yang bijaksana Aris BW ===
ReplyDeleteBelanja di Elevenia Gratis Voucher 1 Juta
Situs Judi Poker Online dan Domino Online Indonesia Terpercaya
CahayaQQ.com Agen Poker dan Domino Online Uang Asli Indonesia
Masterpoker99.com Agen Judi Ceme Blackjack, Agen Poker Domino QQ Online