Tuesday, December 6, 2011
Thursday, November 24, 2011
galau25112011
Hari ini tidak kesepian, pun tidak kesedihan (maksudku "sedih", hehe :p). Tidak terpojokkan maupun terkecewakan. Namun si hati berasa sedikit galau. Ya, galau. Galau karena melihat dan mengerti tentang keadaan sekitar yang tidak maju tapi tak kuasa mengubahnya atau sekedar menjadikannya lebih baik. Entah apa yang aku butuhkan. Semangat insya allah sudah ada, hati nurani insya allah enggak buta, informasi insya allah bisa diakses, de es be, de es be. Sepertinya aku butuh dukungan, penguatan, dan mungkin bantuan dari orang lain agar tidak bimbang berusaha mewujudkan gagasan-gagasan yang ada di kepala..
Mulai dari soal usulan seorang warga yang menghendaki PBAA alias Penuntasan Buta Aksara Arab hingga soal mirisnya hati ini mendengar betapa kurangnya kreativitas dan keberdayaan warga Randusari memanfaatkan hasil bumi dan lahan tempat di mana mereka tinggal. Galau mendera manakala aku sebagai pihak pembaharu yang seharusnya bisa mengubah atau memperbaiki keadaan sekitarku malah hanya sanggup memutar otak tanpa ada aksi nyata..Fiuhh, jadi merasa berdosa. :(
Tuhanku, berilah hamba kekuatan dan bantuan agar hamba bisa membuat aksi nyata sebagai perwujudan isi hati dan pikiran hamba..
Mulai dari soal usulan seorang warga yang menghendaki PBAA alias Penuntasan Buta Aksara Arab hingga soal mirisnya hati ini mendengar betapa kurangnya kreativitas dan keberdayaan warga Randusari memanfaatkan hasil bumi dan lahan tempat di mana mereka tinggal. Galau mendera manakala aku sebagai pihak pembaharu yang seharusnya bisa mengubah atau memperbaiki keadaan sekitarku malah hanya sanggup memutar otak tanpa ada aksi nyata..Fiuhh, jadi merasa berdosa. :(
Tuhanku, berilah hamba kekuatan dan bantuan agar hamba bisa membuat aksi nyata sebagai perwujudan isi hati dan pikiran hamba..
Wednesday, November 23, 2011
Syair Abu Nawas
Ilahi lastu lilfirdausi ahla, walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi
Dzunubi mitslu a’daadir- rimali, fahabli taubatan ya Dzal Jalaali
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi, wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak, muqirran bi dzunubi wa qad di’aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun, wain tadrud faman narju siwaaka
…………..
Ya Allah …tidak layak hambaMu ini masuk ke dalam surga-Mu
tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka kami mohon tobat dan mohon ampun atas dosaku
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa
Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai
maka anegerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan
Dan umur hamba berkurang setiap hari,
sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya
23112011
....
Malam ini kegalauan melanda..
Rasa tak enak menyelimuti hati..
Senyum pudar..
Keriangan pudar..
Kaku pun menjalar..
Ku tahu mereka hanya bercanda..
Ku tahu mereka tak serius..
Tapi ku tak suka direcoki seperti itu..
Ku tak suka digoda seperti itu..
Membuatku salah tingkah..
Membuatku tak leluasa berteman..
....
cewek single berteman dengan cowok single di antara cewek-cewek dan cowok-cowok yang engga single --> dipacuk2ke :(
Malam ini kegalauan melanda..
Rasa tak enak menyelimuti hati..
Senyum pudar..
Keriangan pudar..
Kaku pun menjalar..
Ku tahu mereka hanya bercanda..
Ku tahu mereka tak serius..
Tapi ku tak suka direcoki seperti itu..
Ku tak suka digoda seperti itu..
Membuatku salah tingkah..
Membuatku tak leluasa berteman..
....
cewek single berteman dengan cowok single di antara cewek-cewek dan cowok-cowok yang engga single --> dipacuk2ke :(
Tuesday, November 22, 2011
Monday, November 21, 2011
Galau Edisi Pertama
Galau adalah perasaan di mana suasana hati sedang tak enak, tidak merasa nyaman, ingin berontak dari suatu sikon.
Perasaan galau dapat menyerang manusia ketika dia sedang mearasa kesepian, kecewa, terpojokkan, sedih, atau mungkin juga sakit.. Istilah "galau" ini booming di percakapan sehari-hari, chat, status, tweet, komentar, bahkan lagu pop sejak tahun 2010.
Perasaan galau dapat menyerang manusia ketika dia sedang mearasa kesepian, kecewa, terpojokkan, sedih, atau mungkin juga sakit.. Istilah "galau" ini booming di percakapan sehari-hari, chat, status, tweet, komentar, bahkan lagu pop sejak tahun 2010.
Tuesday, August 2, 2011
Abdullah and Aminah’s Love Story
Bismillah, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih kepada semua makhluk di dunia dan Maha Pengasih kepada yang beriman. Alhamdulilah, segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sholaallah ‘alannabiy Muhammad, shalawat serta salam terhatur kepada Sang Nabi Agung. Ust. J Syahban telah mendeskripsikan kisah-kisah kehidupan Aminah, ibunda Nabiyullah Muhammad SAW, dalam bukunya yang berjudul Aminah: The Flower of Mecca. Setelah membaca buku Ust. J Syahban, terbersit keinginan untuk menukil kisah cinta sepasang kekasih yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT, Abdullah dan Aminah. Maafkan saya yang telah lancang mencuplik beberapa bagian dari buku Anda, wahai Ust. J Syahban. Afwan, afwan jiddan. Cuplikan-cuplikan yang saya ambil merupakan bagian-bagian yang sangat menarik bagi saya dari sekian paragraf tentang perjalanan kisah cinta Abdullah dan Aminah dalam buku Aminah: The Flower of Mecca. Dikisahkan bahwa Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad saw, akan memenuhi nadzarnya mengurbankan salah satu dari keseuluh putranya. Dengan skenario Allah, yang terpilih adalah Abdullah, ayah Nabi Muhammad SAW. Dengan skenario Allah pula pengurbanan tersebut ditebus dengan penyembelihan 100 ekor unta.
....Meskipun pedang di tangan Abdul Muthalib sudah menempel di leher anaknya dan hanya tinggal sekali tebas, namun bila Sang Maha Penentu Awal dan Akhir kehidupan ternyata belum mengizinkan, maka tak akan ada kekuatan lain yang dapat menandinginya. Peran Abdullah masih dibutuhkan oleh Allah SWT untuk merealisasikan rencana-Nya....
...selain rupawan, figur Abdullah juga memiliki karakter pribadi yang mempesona. Tingkah lakunya terpuji bahkan kebaikannya paling menonjol di antara pemuda Quraisy lainnya.
...Nama Aminah memang dikenal banyak orang. Namun belum tentu mereka mengenali secara detail sosoknya. Kedua orangtuanya memingitnya agar tak hanyut dalam gemerlap keJahiliyahan...
...Aminah sendiri rupanya juga tidak keberatan mendapat protect ketat dari orangtuanya. Ia tidk khawatir akan menjadi perawan tua. Sebab, ia yakin penjagaan kesucian, kehormatan, dan kemuliaan pribadinya tidak akan menyulitkan masa depan dirinya...
...Jika Abdullah menjadi buruan para gadis, maka Aminah juga menjadi incaran oleh banyak pemuda...
...Di sisi lain, sama halnya Aminah yang tak mau terlibat dalam “perlombaan” para gadis untuk diperistri Abdullah, maka demikian juga Abdullah, ia juga tidak ikut menyiapkan diri “berlomba” meminang Aminah...
...Entah dorongan apa yang menyebabkan hati dan pikiran Aminah semakin berantakan begitu mendengar Abdullah yang terpilih. Padahal waktu itu ia sendiri tidak mempunyai hubungan istimewa denganAbdullah...
...Kontan saja perkataan yang meluncur dari mulut orang paling dihormati dan disegani di Mekkah itu membuat Wahhab dan Barrah sedikit bengong. Keduanya seakan tidak percaya. Wakti sepertinya begitu cepat melaju. Rasanya belum reda perbincangan di kalangan penduduk Mekkah mengenai nadzar Abdul Muthalib untuk menyembelih Abdullah, kini meminang Aminah...
...Hari bahagia pun tiba. Pernikahan Abdullah dan Aminah itu berlangsung pada sekitar tahun 569 M...
...”Lalu setelah engkau menikahiku, apakah ada wanita-wanita lain yang kau jadikan istri lagi?” tanya Aminah tetap dengan nada lembut tanpa terlihat emosi di wajahnya. Abdullah segera menyahut “Tidak.”...
...Tetesan air cinta Abdullah yang mengalir dalam diri Aminah ternyata langsung terbuahi. Ia dan istrinya telah berhasil melakoni peran sebagai penghantar sebuah proses agung penciptaan manusia yang dikendalikan langsung oleh Allah SWT...
...Mereka berdua semakin mesra. Apalagi setelah beberapa pekan Abdullah mengetahui ternyata haid pada diri istrinya berhenti...
...Namun kebahagiaan Abdullah hanya sesaat. Ia harus meninggalkan istrinya untuk bergabung dengan karavan perniagaan suku Quraisy yang akan melakukan perjalanan ke Syam...
...Sudah pasti Aminah sangat bersedih mengetahui rencana kepergian suaminya itu. Wajar, sebagai pengantin baru ia masih selalu ingin berdekatan dengan suaminya. Apalagi kini dalam rahimnya sudah tersimpan benih kasih sayang Abdullah. Keinginan untuk selalu bermanja-manja dan mendapat perhaian agak lebih dari sang suami sangat didambakan. Hal semacam itu barangkali semacam pembawaan bayi yang dikandungnya, bila seorang wanita hamil mempunyai obsesi untuk selalu diperhatikan suaminya...
...Tapi, apa oleh buat, profesi Abdullah memang di bidang perniagaan. Mau tak mau Aminah harus rela ditinggal pergi. Namun entah mengapa menjelang perpisahannya dengan suaminya, Aminah merasakan kesedihan yang mendalam. Ada semacam kekahawatiran dan kecemasan yang tiba-tiba menggelayuti dirinya...
...Suatu sore sat kafilah pedagang Quraisy memasuki kota Makkah, betapa cemas dan kecewaya Aminah karena suaminya tak terlihat di tengah-tengah rombongan itu...
...Abdul Muthalib pun berinisiatif mengutus putra sulungnya, Harist, untuk pergi ke Yastrib untuk menjemput Abdullah...
...Dalam perjalan pulang ke Mekkah dari Yastrib, Harist sudah dapat membayangkan betapa hancurnya hati Aminah maupun ayahnya...
...Gigitan luka itu sangat menyakitkan sekujur piiran dan hati Aminah. Lisannya terbungkam oleh beban kesedihan sehingga ia tak mampu berucap sepatah kata pun. Seluruh persendiannya seakan-akan lumpuh. Tubuhnya menjadi lemas karena dihantam rasa kehilangan pria yang sangat dicintainya...
-Aminah: The Flower of Mecca, by Ustadh J Syahban-
Thursday, July 21, 2011
Menjadi Guru Favorit
Sebagai calon guru -- cieh..cieeehhh..-- lagi semangat-semangatnya nih nyari opini atau apapun yang berkaitan sama guru-pendidikan-sekolah-siswa. Waktu buka halaman pendidikan di portal Wikimu.com nemu tulisan ini:
Membangun Suasana Menyenangkan; Kiat Menjadi Guru Favorit
Jumat, 03-06-2011 09:09:08 oleh: Akhmad Muhaimin Azzet
Siapa saja pasti akan merasa senang bila berada dalam suasana yang menyenangkan. Orang yang pandai membangun suasana yang menyenangkan dalam sebuah hubungan, juga pasti akan disenangi oleh banyak orang. Demikian pula dengan guru hendaknya pandai membawa membawa suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
Dalam banyak kesempatan, penulis sering mengamati bahwa ternyata guru favorit atau yang banyak disenangi oleh murid-murid adalah seorang guru yang menyenangkan. Seorang guru yang menyenangkan adalah seseorang yang mempunyai kepribadian sebagai berikut:
a. Memahami Kebutuhan Anak Didik
Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah yang bisa memahami kebutuhan anak didiknya dengan baik. Orang yang demikian biasanya senantiasa mengedepankan dialog atau keterbukaan. Dalam hal ini, ia berusaha untuk bisa mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya berikut alasan atau sebab-sebabnya. Dengan demikian, ia bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya.
Sebaliknya, guru yang tidak bisa memahami kebutuhan anak didiknya biasanya bersikap kaku dan tak mengenal kompromi. Ia merasa sebagai orang paling dewasa dari seluruh anak didiknya dan oleh karenanya harus selalu diikuti keinginan, pendapat, dan perintahnya. Guru yang semacam ini akan cenderung menjadi otoriter dan sudah barang tentu tidak disenangi oleh anak didiknya. Sebab, sudah menjadi sifat dasar setiap manusia akan merasa senang jika didengar dan dipahami kebutuhannya.
Dalam proses belajar mengajar memang sudah ada kurikulum yang menjadi panduan seorang guru dalam memberikan materi. Mengenai kurikulum dan materi pelajaran ini memang sudah seharusnya menjadi panduan yang mesti diikuti. Akan tetapi, dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan komunikasi dan cara seorang guru menyampaikan materi pelajaran sangat dibutuhkan kemampuannya memahami anak didik secara langsung. Di sinilah dibutuhkan seorang guru yang mempunyai perhatian kepada anak didiknya bahwa mereka juga anak manusia yang mempunyai perasaan yang butuh dipahami. Bila hal ini dilakukan dengan baik, maka seorang guru akan dicintai oleh murid-muridnya.
b. Memberikan Penghargaan
Seorang guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah yang bisa memberikan penghargaan kepada murid-muridnya. Penghargaan yang dimaksudkan di sini tidak harus bermakna penghargaan yang berupa materi atau pemberian hadiah berupa barang. Penghargaan juga bisa diberikan hanya dengan kata-kata yang bermakna positif dan menyenangkan. Misalnya, pada saat seorang anak didik berhasil menyelesaikan pekerjaannya, seorang guru berkomentar, "Bagus sekali, ternyata kamu bisa menyelesaikannya dengan baik." Sudah tentu, sang anak akan merasa senang karena apa yang telah dilakukannya mendapatkan penghargaan dari gurunya.
Sebaliknya, apabila seorang anak didik telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya, seorang guru berkomentar sebaliknya, "Mengerjakan begitu saja lama sekali, padahal ini sebenarnya sangat mudah." Mendengar komentar dari sang guru, sudah tentu murid yang dimaksud tidak merasakan senang di hati meskipun ia telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
Pembaca yang budiman, memberikan penghargaan sebagaimana tersebut sesungguhnya tidak sulit untuk dilakukan. Tidak membutuhkan biaya, namun yang dibutuhkan hanya ketulusan dari hati yang bersih untuk melakukannya. Oleh karena itu, sebagai guru yang ingin berhasil dalam melaksanakan tugas dan mengemban tanggung jawab yang mulia, sudah tentu akan berusaha untuk bisa memberikan penghargaan kepada anak didiknya.
c. Dapat Mengontrol Emosi dengan Baik
Menjadi seorang guru tidak selalu menghadapi murid-murid yang baik, penurut, anteng, atau tidak pernah iseng. Ada saja dari murid-murid yang justru sikapnya bisa memancing kemarahan gurunya. Maka, guru yang tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik, dia terpancing untuk memarahi anak didiknya. Apalagi bila sebelum berangkat untuk mengajar ia sudah ada ketidaknyamanan atau masalah dari rumahnya, seorang guru bisa mememberikan hukuman yang bahkan melebihi dari perbuatan muridnya yang dianggap salah oleh guru tersebut.
Berbeda dengan seorang guru yang bisa mengontrol emosinya dengan baik. Jika ada di antara muridnya yang melakukan perbuatan yang melanggar dari aturan sekolah atau kepatutan yang sedang berlaku, ia mencoba untuk memahami mengapa anak tersebut melakukan perbuatan itu. Sang guru akan dengan lembut memanggil anak tersebut lantas menanyainya dengan baik-baik. Dalam banyak kasus, justru perhatian seorang guru yang bertanya dengan baik-baik kepada anak yang bermasalah menjadikan mereka berhenti dari perbuatan tidak baiknya.
Mengedepankan sikap yang lembut jauh lebih bermanfaat daripada memberikan reaksi spontan dan kemarahan kepada anak didik yang melakukan kesalahan. Anak-anak yang didekati dengan kemarahan biasanya akan sulit benar-benar berhenti dari perbuatan tidak baiknya. Jika memang berhenti, biasanya tidak berangkat dari kesadarannya, melainkan karena dimarahi oleh gurunya. Berbeda sekali dengan anak yang diajak berbicara baik-baik, ia merasakan ada perhatian dari gurunya. Padahal, sudah menjadi sifat dasar setiap manusia jika diperhatikan akan merasa senang hatinya. Di sinilah sesungguhnya menjadi penting bagi seorang guru untuk dapat mengontrol emosi dengan baik agar para muridnya merasa senang, sehingga proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan baik.
d. Tidak Menjaga Jarak dengan Anak Didik
Guru yang dicintai oleh anak didik adalah guru yang tidak menjaga jarak dengan mereka. Tidak menjaga jarak yang dimaksudkan di sini adalah sengaja mendekatkan diri dengan anak didiknya untuk membangun keakraban. Sebab, tidak sedikit guru yang dengan alasan menjaga wibawa maka tidak mau dekat-dekat dengan anak didiknya. Atau, kalau dalam istilah sekarang, guru yang "jaim" (jaga image).
Meskipun tidak menjaga jarak adalah hal penting agar seorang guru dicintai murid-muridnya, bukan berarti seorang guru bergaul seakan tanpa batas dengan murid-muridnya. Misalnya, bergurau bersama dengan murid-murid sampai kelewat batas norma dan nilai yang berlaku, berdekatan secara fisik dengan anak didik yang berbeda jenis kelamin, atau saking dekatnya sehingga apa saja diceritakan kepada murid-murid, termasuk hal-hal yang semestinya adalah privasi.
Tidak menjaga jarak dengan anak didik bukan berarti seorang guru tidak profesional lagi dalam proses belajar mengajar. Dalam urusan yang satu ini, guru memang harus tetap tampil sebagai seorang yang mengelola proses belajar mengajar bersama murid-muridnya. Meskipun pengelola dalam proses belajar di kelas atau bahkan di luar kelas, seorang guru yang dicintai anak didiknya biasanya tetap bersahaja, tidak angkuh, atau merasa paling pintar sendiri. Ia mempunyai kepribadian yang terbuka, bisa menerima saran, atau bahkan kritik. Seorang guru yang demikian biasanya pula tidak pelit untuk mengucapkan mohon maaf dan terima kasih kepada anak didiknya.
Salam Pendidikan Indonesia,
Akhmad Muhaimin Azzet
Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=18970
Membangun Suasana Menyenangkan; Kiat Menjadi Guru Favorit
Jumat, 03-06-2011 09:09:08 oleh: Akhmad Muhaimin Azzet
Siapa saja pasti akan merasa senang bila berada dalam suasana yang menyenangkan. Orang yang pandai membangun suasana yang menyenangkan dalam sebuah hubungan, juga pasti akan disenangi oleh banyak orang. Demikian pula dengan guru hendaknya pandai membawa membawa suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
Dalam banyak kesempatan, penulis sering mengamati bahwa ternyata guru favorit atau yang banyak disenangi oleh murid-murid adalah seorang guru yang menyenangkan. Seorang guru yang menyenangkan adalah seseorang yang mempunyai kepribadian sebagai berikut:
a. Memahami Kebutuhan Anak Didik
Guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah yang bisa memahami kebutuhan anak didiknya dengan baik. Orang yang demikian biasanya senantiasa mengedepankan dialog atau keterbukaan. Dalam hal ini, ia berusaha untuk bisa mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya berikut alasan atau sebab-sebabnya. Dengan demikian, ia bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya.
Sebaliknya, guru yang tidak bisa memahami kebutuhan anak didiknya biasanya bersikap kaku dan tak mengenal kompromi. Ia merasa sebagai orang paling dewasa dari seluruh anak didiknya dan oleh karenanya harus selalu diikuti keinginan, pendapat, dan perintahnya. Guru yang semacam ini akan cenderung menjadi otoriter dan sudah barang tentu tidak disenangi oleh anak didiknya. Sebab, sudah menjadi sifat dasar setiap manusia akan merasa senang jika didengar dan dipahami kebutuhannya.
Dalam proses belajar mengajar memang sudah ada kurikulum yang menjadi panduan seorang guru dalam memberikan materi. Mengenai kurikulum dan materi pelajaran ini memang sudah seharusnya menjadi panduan yang mesti diikuti. Akan tetapi, dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan komunikasi dan cara seorang guru menyampaikan materi pelajaran sangat dibutuhkan kemampuannya memahami anak didik secara langsung. Di sinilah dibutuhkan seorang guru yang mempunyai perhatian kepada anak didiknya bahwa mereka juga anak manusia yang mempunyai perasaan yang butuh dipahami. Bila hal ini dilakukan dengan baik, maka seorang guru akan dicintai oleh murid-muridnya.
b. Memberikan Penghargaan
Seorang guru yang dicintai oleh murid-muridnya adalah yang bisa memberikan penghargaan kepada murid-muridnya. Penghargaan yang dimaksudkan di sini tidak harus bermakna penghargaan yang berupa materi atau pemberian hadiah berupa barang. Penghargaan juga bisa diberikan hanya dengan kata-kata yang bermakna positif dan menyenangkan. Misalnya, pada saat seorang anak didik berhasil menyelesaikan pekerjaannya, seorang guru berkomentar, "Bagus sekali, ternyata kamu bisa menyelesaikannya dengan baik." Sudah tentu, sang anak akan merasa senang karena apa yang telah dilakukannya mendapatkan penghargaan dari gurunya.
Sebaliknya, apabila seorang anak didik telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya, seorang guru berkomentar sebaliknya, "Mengerjakan begitu saja lama sekali, padahal ini sebenarnya sangat mudah." Mendengar komentar dari sang guru, sudah tentu murid yang dimaksud tidak merasakan senang di hati meskipun ia telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
Pembaca yang budiman, memberikan penghargaan sebagaimana tersebut sesungguhnya tidak sulit untuk dilakukan. Tidak membutuhkan biaya, namun yang dibutuhkan hanya ketulusan dari hati yang bersih untuk melakukannya. Oleh karena itu, sebagai guru yang ingin berhasil dalam melaksanakan tugas dan mengemban tanggung jawab yang mulia, sudah tentu akan berusaha untuk bisa memberikan penghargaan kepada anak didiknya.
c. Dapat Mengontrol Emosi dengan Baik
Menjadi seorang guru tidak selalu menghadapi murid-murid yang baik, penurut, anteng, atau tidak pernah iseng. Ada saja dari murid-murid yang justru sikapnya bisa memancing kemarahan gurunya. Maka, guru yang tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik, dia terpancing untuk memarahi anak didiknya. Apalagi bila sebelum berangkat untuk mengajar ia sudah ada ketidaknyamanan atau masalah dari rumahnya, seorang guru bisa mememberikan hukuman yang bahkan melebihi dari perbuatan muridnya yang dianggap salah oleh guru tersebut.
Berbeda dengan seorang guru yang bisa mengontrol emosinya dengan baik. Jika ada di antara muridnya yang melakukan perbuatan yang melanggar dari aturan sekolah atau kepatutan yang sedang berlaku, ia mencoba untuk memahami mengapa anak tersebut melakukan perbuatan itu. Sang guru akan dengan lembut memanggil anak tersebut lantas menanyainya dengan baik-baik. Dalam banyak kasus, justru perhatian seorang guru yang bertanya dengan baik-baik kepada anak yang bermasalah menjadikan mereka berhenti dari perbuatan tidak baiknya.
Mengedepankan sikap yang lembut jauh lebih bermanfaat daripada memberikan reaksi spontan dan kemarahan kepada anak didik yang melakukan kesalahan. Anak-anak yang didekati dengan kemarahan biasanya akan sulit benar-benar berhenti dari perbuatan tidak baiknya. Jika memang berhenti, biasanya tidak berangkat dari kesadarannya, melainkan karena dimarahi oleh gurunya. Berbeda sekali dengan anak yang diajak berbicara baik-baik, ia merasakan ada perhatian dari gurunya. Padahal, sudah menjadi sifat dasar setiap manusia jika diperhatikan akan merasa senang hatinya. Di sinilah sesungguhnya menjadi penting bagi seorang guru untuk dapat mengontrol emosi dengan baik agar para muridnya merasa senang, sehingga proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan baik.
d. Tidak Menjaga Jarak dengan Anak Didik
Guru yang dicintai oleh anak didik adalah guru yang tidak menjaga jarak dengan mereka. Tidak menjaga jarak yang dimaksudkan di sini adalah sengaja mendekatkan diri dengan anak didiknya untuk membangun keakraban. Sebab, tidak sedikit guru yang dengan alasan menjaga wibawa maka tidak mau dekat-dekat dengan anak didiknya. Atau, kalau dalam istilah sekarang, guru yang "jaim" (jaga image).
Meskipun tidak menjaga jarak adalah hal penting agar seorang guru dicintai murid-muridnya, bukan berarti seorang guru bergaul seakan tanpa batas dengan murid-muridnya. Misalnya, bergurau bersama dengan murid-murid sampai kelewat batas norma dan nilai yang berlaku, berdekatan secara fisik dengan anak didik yang berbeda jenis kelamin, atau saking dekatnya sehingga apa saja diceritakan kepada murid-murid, termasuk hal-hal yang semestinya adalah privasi.
Tidak menjaga jarak dengan anak didik bukan berarti seorang guru tidak profesional lagi dalam proses belajar mengajar. Dalam urusan yang satu ini, guru memang harus tetap tampil sebagai seorang yang mengelola proses belajar mengajar bersama murid-muridnya. Meskipun pengelola dalam proses belajar di kelas atau bahkan di luar kelas, seorang guru yang dicintai anak didiknya biasanya tetap bersahaja, tidak angkuh, atau merasa paling pintar sendiri. Ia mempunyai kepribadian yang terbuka, bisa menerima saran, atau bahkan kritik. Seorang guru yang demikian biasanya pula tidak pelit untuk mengucapkan mohon maaf dan terima kasih kepada anak didiknya.
Salam Pendidikan Indonesia,
Akhmad Muhaimin Azzet
Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=18970
Menjadi Seorang Guru..
Setelah dibekali materi dan praktek mengajar di kelas dengan teman-teman sendiri sebagai siswa, akhirnya tanggal 8 Agustus 2011 mendatang aku harus praktek langsung alias magang di sekolah--berhadapan langsung dengan real students dan permasalahan proses belajar-mengajar. Berharap aku bisa mengajar dengan baik nantinya.^^. Wish me luck.
Tak terasa waktu pengabdianku sebagai hamba Allah yang hidup bersama hamba-hambaNya yang lain akan segera tiba.
http://iwansyahril.blogspot.com/ dalam http://pujiastutiunnes.wordpress.com/ menulis seperti ini:
kenapa “hanya” jadi guru?
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau bisa jadi insinyur yang mahsyur?
bikin bangunan megah dengan arsitektur yang wah
bangun jembatan penghubung ribuan pulau nusantara dan dunia
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau mampu menjadi dokter yang ternama
keluarga kan terpandang
harta benda berkelimpahan
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau calon pemimpin masa depan?
kau bisa jadi camat, bupati
bahkan kau bisa jadi menteri dan presiden sekalipun
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau bisa jadi pengusaha yang kaya raya?
kau bisa beli apa yang kau suka
tamasya bersama keluarga keliling dunia
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau ranking satu di sekolahmu?
kamu bisa jadi apa yang kau mau!
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
hey, kenapa tidak! jawabku
guru adalah profesi yang mulia
guru adalah profesi yang terhormat
guru adalah profesi yang ternama
hey, jangan kau lupa! jawabku
insinyur mahsyur karena ada guru yang mengajarnya
dokter ternama karena ada guru yang membimbingnya
pemimpin hebat karena ada guru yang melatihnya
pengusaha kaya karena ada guru yang mencerdaskannya
kerja guru adalah kerja kreatif dan dinamis
jangan kau pikir mudah mengajar puluhan manusia sekaligus
dengan cara yang menarik, menyenangkan dan mencerdaskan
tak semudah yang kau kira kawan
jangan mentang-mentang kau pernah jadi siswa di kelas
selama belasan atau puluhan tahun
lantas kau jadi sok ahli tentang cara pengajaran
jadi guru yang baik tak semudah itu kawan
seperti halnya insinyur,
butuh keahlian khusus jadi guru yang baik
seperti halnya pilot,
butuh latihan khusus jadi guru yang hebat
guru adalah seorang profesional
seperti halnya profesional lainnya
dokter, akuntan, pengacara
status sosial ekonomi guru selayaknya sama seperti mereka
karena itu jadi guru adalah sebuah kebanggaan
jadi guru adalah jadi seorang profesional
bukan sekedar “hanya”
sama sekali bukan
guru adalah inspirasi dalam menyikapi perkembangan jaman
guru adalah roh dari pergerakan nasional kebangsaan
guru adalah agen perubahan karakter warga negara
maka aku memilih jadi guru karena aku hendak mengubah dunia!
Tak terasa waktu pengabdianku sebagai hamba Allah yang hidup bersama hamba-hambaNya yang lain akan segera tiba.
http://iwansyahril.blogspot.com/ dalam http://pujiastutiunnes.wordpress.com/ menulis seperti ini:
kenapa “hanya” jadi guru?
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau bisa jadi insinyur yang mahsyur?
bikin bangunan megah dengan arsitektur yang wah
bangun jembatan penghubung ribuan pulau nusantara dan dunia
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau mampu menjadi dokter yang ternama
keluarga kan terpandang
harta benda berkelimpahan
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau calon pemimpin masa depan?
kau bisa jadi camat, bupati
bahkan kau bisa jadi menteri dan presiden sekalipun
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau bisa jadi pengusaha yang kaya raya?
kau bisa beli apa yang kau suka
tamasya bersama keluarga keliling dunia
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
bukankah kau ranking satu di sekolahmu?
kamu bisa jadi apa yang kau mau!
kenapa “hanya” jadi guru? tanya mereka
hey, kenapa tidak! jawabku
guru adalah profesi yang mulia
guru adalah profesi yang terhormat
guru adalah profesi yang ternama
hey, jangan kau lupa! jawabku
insinyur mahsyur karena ada guru yang mengajarnya
dokter ternama karena ada guru yang membimbingnya
pemimpin hebat karena ada guru yang melatihnya
pengusaha kaya karena ada guru yang mencerdaskannya
kerja guru adalah kerja kreatif dan dinamis
jangan kau pikir mudah mengajar puluhan manusia sekaligus
dengan cara yang menarik, menyenangkan dan mencerdaskan
tak semudah yang kau kira kawan
jangan mentang-mentang kau pernah jadi siswa di kelas
selama belasan atau puluhan tahun
lantas kau jadi sok ahli tentang cara pengajaran
jadi guru yang baik tak semudah itu kawan
seperti halnya insinyur,
butuh keahlian khusus jadi guru yang baik
seperti halnya pilot,
butuh latihan khusus jadi guru yang hebat
guru adalah seorang profesional
seperti halnya profesional lainnya
dokter, akuntan, pengacara
status sosial ekonomi guru selayaknya sama seperti mereka
karena itu jadi guru adalah sebuah kebanggaan
jadi guru adalah jadi seorang profesional
bukan sekedar “hanya”
sama sekali bukan
guru adalah inspirasi dalam menyikapi perkembangan jaman
guru adalah roh dari pergerakan nasional kebangsaan
guru adalah agen perubahan karakter warga negara
maka aku memilih jadi guru karena aku hendak mengubah dunia!
Sunday, June 19, 2011
Webquest For High School Students
This is the Webquest For Senior High School Students. Focused: Hortatory Exposition Text.
Saturday, June 18, 2011
Why A Cup of Coffee?
Why A Cup of Coffee, Not A Glass of Coffee?
In English we will not meet term “a glass of coffee”, or “a bottle of coffee”. Why? When we pour boiling water in coffee, we usually use a cup, instead of glass. The difference between cup and glass is how they conduct caloric. A cup is designed in such a manner to decrease the caloric conduction. It has short body, thick wall, and cup holder. So, to make the coffee keep hot and to make us don’t feel hot when holding the cup, we use a cup to drink coffee.
Kenapa Secangkir Kopi, Tidak Segelas Kopi?
Kita tidak akan menemukan istilah “segelas kopi” atau “sebotol kopi” dalam Bahasa Inggris. Kenapa? Ketika kita menyeduh kopi, kita biasa menggunkan cangkir, bukan gelas. Perbedaan cangkir dan gelas ada pada bagaimana mereka menghantar panas. Cangkir didesain sedemikian rupa untuk mengurangi hantaran kalori atau panas. Dengan bodinya yang pendek, dinding yang tebal, dan pegangan tangan, kita tidak akan merasa panas ketika memegangnya. Kopi pun tidak lekas dingin.
Saturday, June 11, 2011
CULTURAL DAY 2011
Cultural day merupakan acara festival budaya oleh anak-anak English Department Unnes angkatan 2009. Acara ini diadakan sebagai tugas akhir mata kuliah Cross Cultural Understanding (CCU) yang jatuh pada semester 4. Cultural Day 2011 ini adalah Cultural Day yang kedua.
Berbagai macam budaya dari lima berbagai negara di dunia ditampilkan disini. Acara ini dimaksudkan untuk mengenalkan budaya-budaya yang ada pada negara lain. Negara-negara tersebut antara lain: Far East (Jepang, China, Korea, Kerajaan Inggris,Middle East (Mesir,Saudi Arabia), Amerika (Indian, Amerika Latin), dan Mediterania. Kebudayaan yang ditampilkan meliputi pakaian adat, makanan khas, ikon-ikon tertentu, dan lain sebagainya.
Berikut ini foto-foto dari acara yang diadakan pada 9 Juni 2011 kemarin.
MC memandu acara yang dimulai dari sekitar pukul 9 pagi sampai 1 siang.
Pengunjung dan owner acara memadati area acara mengunjungi stand-stand yang ada.
Mahasiswa semester 4 pemilik acara ini mengenakan kostum budaya Mesir dan UK.
Pengunjung berpose bersama Spanyol cosplayer.
Pengunjung bermain puzzle di Japan game corner.
Far East stuff- barang-barang khas Timur Jauh
Berkunjung ke stand Timur Tengah yang berbentuk piramid.
Mading yang berisi informasi tentang Mesir.
Cosplayer Mediterania menyambut tamu stand mereka.
Makanan khas Mediterania.
Stand Foodcourt. Stand yang paling banyak diminati. Di sini pengunjung dapat mencicipi maksimal tiga macam makanan khas negara-negara yang terlibat dalam Cultural Day 2011 secara gratis. Namun, banyak yang mengambil lebih dari tiga macam.
Ada beberapa sesi di acara ini, yaitu sambutan-sambutan, performance dari lima stand owner, talkshow, dan game.
(to be continued)
(^^)v
Friday, May 27, 2011
Balada Anak Kampus
Angkot (angkutan kota) merupakan alat transportasi yang sangat berarti bagi mahasiswa yang tidak bermotor di kampus macam saya. Meski banyak orang bilang katrok atau ngga elit, saya akan tetap naik angkot karena terlalu mahal jika saya harus naik taksi. Selain karena mahal, saya juga merasa pekewuh pada sopir taksi jika pak sopir harus capek-capek naik gunung hanya untuk mengantar saya ke kampus terdekat.
Sebagai angkutan umum, siapa saja bebas keluar-masuk dan menaiki kendaraan berseragam oranye atau hijau ini. Tentu saja dengan membayar upeti kepada sopirnya. Di situ, saya bertemu dengan orang lain yang kadang ada yang saya kenal tapi seringnya tidak saya kenal. Di situ pula, saya mencuri dengar hal-hal yang terjadi (masalah-masalah beserta opini-opini) di kehidupan masyarakat yang seringnya tidak saya dengar di kelas perkuliahan umum apalagi kelas prodi. Bermacam-macam hal yang saya dapat, ada obrolan mengenai naiknya harga pembuatan KTP, kasus pencurian di kos-kosan, masalah rumah tangga yang saya kira hanya terjadi di sinetron-sinetron, keluhan ibu-ibu yang punya kos, urusan perdagangan, deesbe. . niat hati sih kepingin mengabadikan itu semua dalam tulisan.Namun apalah daya kemampuan mengingatku tidak cukup baik, belum lagi tugas kampus yang seabrek yang menghalangiku menulis hal-hal semacam itu.
Sebagai angkutan umum, siapa saja bebas keluar-masuk dan menaiki kendaraan berseragam oranye atau hijau ini. Tentu saja dengan membayar upeti kepada sopirnya. Di situ, saya bertemu dengan orang lain yang kadang ada yang saya kenal tapi seringnya tidak saya kenal. Di situ pula, saya mencuri dengar hal-hal yang terjadi (masalah-masalah beserta opini-opini) di kehidupan masyarakat yang seringnya tidak saya dengar di kelas perkuliahan umum apalagi kelas prodi. Bermacam-macam hal yang saya dapat, ada obrolan mengenai naiknya harga pembuatan KTP, kasus pencurian di kos-kosan, masalah rumah tangga yang saya kira hanya terjadi di sinetron-sinetron, keluhan ibu-ibu yang punya kos, urusan perdagangan, deesbe. . niat hati sih kepingin mengabadikan itu semua dalam tulisan.Namun apalah daya kemampuan mengingatku tidak cukup baik, belum lagi tugas kampus yang seabrek yang menghalangiku menulis hal-hal semacam itu.
Menulis Memang Tak (Sepenuhnya) Mudah
Seringkali aku ingin memanfaatkan waktu luangku untuk menulis tapi jarang kesampaian. Bermacam-macam alasan menggelayut di pikiran, alasan tak ada ide lah, tak ada komputer lah, malas menulis tangan lah. Alasan-alasan sepele seperti itu jika tak di siasati memang sangat mengganggu proses kreatif menulis. Ide-ide atau pikiran-pikiran yang dipunyai jadi tak berbentuk. Ya, tak berbentuk tulisan. Hanya mengendap di pikiran dan bisa terlupakan.
Seringkali sebuah pikiran muncul ketika aku melihat suatu fenomena, kejadian, atau apapun yang terjadi di sekitarku. Seringkali pula aku ingin menuangkannya dalam bentuk tulisan. Secara reflek aku mulai menyusun kata-kata dalam otakku dengan tujuan agar aku mudah menulisnya nanti. Akantetapi ketika aku berniat menulis, pikiranku seolah-olah berhenti. Kata-kata yang sudah aku susun menjadi buyar hingga keinginan untuk menulis terpendam lagi.
Memang seharusnya, jika kita memiliki ide atau pikiran yang ingin ditulis, kita harus menuliskannya langsung ketika ide itu muncul agar tak hilang dari ingatan. Namun, acapkali aku merasa sungkan untuk bergegas menulisnya hingga pikiran-pikiranku timbul-tenggelam berkali-kali. Sepertinya, dalam dunia tuis-menulis kedisiplinan juga diperlukan.
Satu hal lagi yang sering membuatku menunda bahkan menggagalkan diri untuk menulis yaitu kepercayaan diri. Ketika memiliki ide, ide tersebut berulangkali muncul di benakku dan aku memikirkan apa komentar orang jika membaca tulisanku itu padahal belum ada satupun kata yang kutulis mengenai ide itu. Mungkin aku tak cukup percaya diri untuk menulis gagasanku sendiri. Entah mengapa bisa seperti itu.
Meskipun bagiku menulis itu masih sulit, alhamdulillah aku sudah menuangkan beberapa gagasanku dalam bentuk tulisan. ^ ^
Seringkali sebuah pikiran muncul ketika aku melihat suatu fenomena, kejadian, atau apapun yang terjadi di sekitarku. Seringkali pula aku ingin menuangkannya dalam bentuk tulisan. Secara reflek aku mulai menyusun kata-kata dalam otakku dengan tujuan agar aku mudah menulisnya nanti. Akantetapi ketika aku berniat menulis, pikiranku seolah-olah berhenti. Kata-kata yang sudah aku susun menjadi buyar hingga keinginan untuk menulis terpendam lagi.
Memang seharusnya, jika kita memiliki ide atau pikiran yang ingin ditulis, kita harus menuliskannya langsung ketika ide itu muncul agar tak hilang dari ingatan. Namun, acapkali aku merasa sungkan untuk bergegas menulisnya hingga pikiran-pikiranku timbul-tenggelam berkali-kali. Sepertinya, dalam dunia tuis-menulis kedisiplinan juga diperlukan.
Satu hal lagi yang sering membuatku menunda bahkan menggagalkan diri untuk menulis yaitu kepercayaan diri. Ketika memiliki ide, ide tersebut berulangkali muncul di benakku dan aku memikirkan apa komentar orang jika membaca tulisanku itu padahal belum ada satupun kata yang kutulis mengenai ide itu. Mungkin aku tak cukup percaya diri untuk menulis gagasanku sendiri. Entah mengapa bisa seperti itu.
Meskipun bagiku menulis itu masih sulit, alhamdulillah aku sudah menuangkan beberapa gagasanku dalam bentuk tulisan. ^ ^
Saturday, May 21, 2011
Asmaradhana
Berikut ini bukanlah puisi, melainkan potongan macapat.
“Sigaraning wong akrami dudu brono,
Dudu warno, among ati pawitane.
Luput pisan keno yen gampang luwih gampang
Yen angel kelangkung tan keno tinumbas arto.”
Pegangan berumah tangga bukan harta dan penampilannya,
Hanya kemantapan hati modalnya.
Jodoh digariskan sekali seumur idup.
Bila belum ditakirkan, sangat sukar terlaksana,
Bahkan tak terbeli dengan harta.
“Sigaraning wong akrami dudu brono,
Dudu warno, among ati pawitane.
Luput pisan keno yen gampang luwih gampang
Yen angel kelangkung tan keno tinumbas arto.”
Pegangan berumah tangga bukan harta dan penampilannya,
Hanya kemantapan hati modalnya.
Jodoh digariskan sekali seumur idup.
Bila belum ditakirkan, sangat sukar terlaksana,
Bahkan tak terbeli dengan harta.
Sunday, April 3, 2011
Speaking Section
Hello, students.
How are you today? Very well? Good.Now it’s time for you to improve and sharpen your speaking skill.
Let’s speak. (^^)/
GAME
Before go to the material, I want you to play a game.
The name of the game is TONGUE TWISTER.
This game is useful for you to train your pronunciation.
I want you to try pronounce this sentence correctly.
/ʃiː selz ʃelz ɪn ðə siː ʃɔːr ˈʌn.də: ðə sʌn ʃaɪn/
I wish to wish the wish you wish to wish, but if you wish the wish the witch wishes, I won't wish the wish you wish to wish.
Peter Piper picked a peck of pickled peppers.
A peck of pickled peppers Peter Piper picked.
If Peter Piper picked a peck of pickled peppers,
Where's the peck of pickled peppers Peter Piper picked?
Is it interesting, students?
Ok, now you can go down to the speaking material. Good luck. :)
Speaking Material
Activity 1 – Warming-Up
DISCUSSION
I have some pictures below. Discuss with your friend about the pictures.
The following questions will lead you to discuss the pictures.
1. Describe what happens in the picture?
2. What do you think about the situation in the pictures?
3. What should or should not people do in that situation? Give your recommendation.
How about following pictures? Are the problem in two pictures above can be solve with the pictures below?
Students, you have familiarized with Hortatory Exposition Text in Listening Lesson. Now, we continue it with Speaking Lesson to improve your speaking skill and your comprehension about Hortatory Exposition Text.
Here, in Speaking Lesson, we continue our Listening Lesson’s topic, that is about Mass Transportation. In Listening Lesson we focus on vehicle and polution,while in this Speaking Lesson we focus on mass transportation.
Alright Students, are you ready for Speak English?
Click the play button and enjoy it.
taken from: http://www.youtube.com/watch?v=l8RTlybyCgY
What problem do you find in the news?
Give your opinion to solve the problem. Mention and elaborate your opinion.SPEAK UP 2
Students, you still remember that generic structure of hortatory exposition text consists of thesis, argument, and recommendation, don't you?
a. Please analyze the thesis, arguments, and recommendation of the video above.
DIALOG
b. Complete the blank in the dialog below using proper
expressions.
expressions.
Linda: Hey, Ka. Wait a minute. It’s your Kangguru Magz.
Raka: Oh, you are Linda.
Linda: I have copied it. (1) _________.
Raka: You’re welcome.
Linda: (2)________________?You looks in hurry.
Raka: I’ll go to MC3.
Linda: MC3? (3)________________?
Raka: It is Marvelous Computer Course Center. I have a computer course right now.
Linda: Where is it?
Raka: It is in Sudirman Street. Oh, I almost to be late.
Linda: I drive my car. Would you mind (4)_____________________________? I’ll drop you in your computer course.
Raka: _________, but I am afraid I’ll be later if I am with you in your car because I heard there is a traffic jam in Thamrin Street. I choose run in shortcut way rather than trapped in traffic jam. So sorry.
Linda: ______________. If I am you, I’ll choose run rather than drive car too.
Raka: I must go right now. See you later, bye.
Linda: ____. Take care, Raka.
After you complete the dialog, I want you to practice the completed dialog with your pair.
Students, I want you to:
1. Record the task of SPEAK UP 1, 2, and 3. Send your recording file to my e-mail at zeicozy@yahoo.com2. Type the completed dialog. Send it to my e-mail at zeicozy@yahoo.com
Activity 3 - Post-Speaking
CREATE A CONVERSATION
You have understood about Hortatory Exposition Text, don’t you? We can also find Hortatory Exposition Text in our daily life discussion. How come? The task below will prove it.
SPEAK UP 4
Please continue the dialog above based on the following situation.
Situation: Linda back to her car. In her car there is Sandy sitting in her seat and reading a newsletter. Linda comes into her car and starts the machine. They are leaving a mini-market. They start talking about traffic jam.
You are suppossed to use the following sentence/ phrase ideas to help you to create the dialog. Make improvisation.
Lina | Sandy |
- Met classmate. | - Read a news about traffic jam in Thamrin street |
- Raka’s information about traffic | o Choose other way. |
- Why there is traffic jam in Thamrin street? | o Too many private vehicles in the city. |
- The street is not large enough. | o Lack of public transportation. |
- How to solve? | o Use public transportation. |
- Larger street |
You see in your own dialog there are three components of Hortatory Exposition, i.e. thesis, argument, and recommendation. Am I right?
Students, I want you to:
1. Type the task of SPEAK UP 4. Send it to my e-mail at zeicozy@yahoo.com2. Record the task of SPEAK UP 4. Send your recording file to my e-mail at zeicozy@yahoo.com
Congratulation! You have already taken your opportunities.
Congratulation! You have learned about Hortatory Exposition Text.
Congratulation! You have practice and improve your speaking skill.
Congratulation! You have be better student than yesterday.
Subscribe to:
Posts (Atom)